Kamis, 20 Oktober 2011

Kasih Sayang Seorang Ibu


Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”

Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

Rabu, 19 Oktober 2011

Mengenali dan Menjadi diri sendiri


Hidup kita tentu akan menderita jika merasa diri sendiri selalu lebih rendah dan kecil.

Maka, tidak akan tenang hidup jika kita selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menganggap orang lain lebih hebat.

Apalagi, jika kita kemudian secara membuta mencoba menjadi orang lain.

Meniru orang memang sah dan boleh saja. Namun, belajarlah dari orang lain dari sisi yang baik saja, tentu dengan tanpa mengecilkan dan meremehkan diri sendiri.

Karena itu, apapun keadaan diri, kita harus senantiasa belajar bersyukur dan tetap bangga menjadi diri sendiri. Selain itu, kita juga butuh melatih dan memelihara keyakinan serta kepercayaaan diri.

Dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki, dan mau berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan, ditambah bekal kekayaan mental yang kita miliki, pastilah kemajuan dan kesuksesan yang lebih baik akan kita peroleh.

Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang

merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan

sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru

berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang

tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan

yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan

apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan

menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada

batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah

bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya.

Banyak orang mengaburkan arti menjadi "diri sendiri" dengan "semaunya

sendiri". Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah

menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang

harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya.

Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan

menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa

setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka

dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia

adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal

diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi,

bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa

digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan

kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan

spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan...

~Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?

Selasa, 18 Oktober 2011

Refleksi Negeri Wajah Hukum Hari Ini

Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasiala dan Undang-Undang 1945. Hukum dibentuk bertujuan mewujudkan tata kehidupan bangsa yang sejahtera, aman, tertib, dan tentram. Sifatnya mengikat bagi seluruh kalangan masyarakat tanpa kecuali dan sifatnya memaksa karena ada sanksi didalamnya. Dalam prakteknya untuk mewujudkan tata kehidupan tersebut diperlukan sebuah upaya penegakan keadilan, ketertiban dan kepastian hukum tanpa pandang bulu yang nantinya diharapkan mampu mengayomi masyarakat, mendorong kreativitas dan melibatkan seluruh elemen ikut serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Salah satu upaya untuk menegakkan keadilan, kebenaran, ketertiban, dan kepastian hukum tersebut adalah melalui pengadilan bersih dan bebas dari intervensi.

Sedikit refleksi kondisi hari ini, banyak ditemukan fakta kebijakan-kebijakan hukum dan politik normatif yang dilakukan negara acap kali jauh dari upaya memenuhi rasa keadilan masyarakat serta penegakan prinsip-prinsip keadilan normatif. Sejauh mana pilihan negara dalam korelasi penanganan kasus-kasus hukum yang ditengarai adanya sebuah fakta kompromi antara tuntutan justice, pemenuhan rasa keadilan atau kebutuhan penguatan otoritas politik negara untuk menemukan titik kompromi. Sehingga sebuah ungkapan mendekati fakta pantaslah terucap bagi masyarakat yang sadar kondisi negeri, “sebuah keputusan pengadilan (pro-justitia) akan menundukkan dirinya kepada kepentingan praktek politik (pro-politica”, dalam hal ini menjadi terang bahwa kesepakatan dan ketatapan normatif dengan begitu saja dilanggar oleh praktek politik. Itulah wajah hukum hari ini terjadi semacam kekebalan hukum bagi penguasa (baca para elit politik) artinya seakan-akan tidak bisa terjerat hukum.

Melihat praktek politik di Indonesia pasca-Soeharto sampai dengan sekarang pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dipandang menerapkan praktek politik pragmatis realis, yakni dengan mencoba untuk melakukan tindakan-tindakan politik sejauh yang mungkin dapat dilakukan dalam upaya memberikan pemenuhan keadilan terhadap sejumlah pelanggaran hukum. Praktek politik yang dilakukan adalah dengan melakukan konsolidasi politik, dengan tetap memberikan ruang yang besar bagi para pelaku pelanggar hukum periode lalu dalam pemerintahan yang dipimpinnya, atau setidak-setidaknya tidak melakukan tindakan hukum yang substansial terhadap kekuatan-kekuatan politik Orde Baru (militer dalam hal ini TNI dan birokrasi partai pemenang pemilu Pres). Sehingga sedikit catatan bahwa pasca-Soeharto sampai hari ini belum mampu melepaskan diri dari frame praktek politik Orde Baru, dan hanya merupakan kontinuitas Orde Baru, terutama dalam hal kebijakan ekonomi, sosial, politik dan hukum.
Politik Indonesia berfokus pada hubungan antar aktor politik, sirkulasi elit politik yang berkorelasi dengan patronase politik, permainan money politics dan kedekatan pribadi antar tokoh-tokoh politik. Pelaksanaan politik semacam ini amat mengabaikan wilayah politik sebagai tempat terjadinya tukar-menukar antara kekuatan-kekuatan sosial di mana yang mengambil peran seharusnya adalah agregat-agregat politik dalam hal ini negara, masyarakat, struktur politik, sistem hukum, civil society, peran militer dan kekuatan internasional.

Di tingkat politik yang berkembang adalah politik mikro yakni hubungan transaksi antar aktor politik dan sirkulasi antar elit politik, sementara civil society sebagai kekuatan pengontrol berjalannya sebuah tata pemerintahan demokratis belum tumbuh menjadi sebuah kekuatan yang kuat, sehingga kepentingan-kepentingan masyarakat terbaikan oleh kepentingan-kepentingan transaksi politik antar elit-elit politik. Diwujudkan dalam kepentingan kekuasaan yang cenderung kepada transaksi politik daripada membangun kekuatan-kekuatan sosial politik, struktur politik, sistem hukum, dll, menjadikan politik sebagai sebuah alat pertukaran kepentingan semata. Praktek politik ini kemudian memberi ruang bagi kekuatan-kekuatan politik lama (kekuatan politik militer dan birokrasi masa Orde Baru) untuk masuk ke dalam wilayah transaksi politik, dan muncul sebagai aktor penting, yang nantinya secara politik sanggup “menyandera” negara ke dalam sebuah transaksi politik yang melembaga (institutional) menjadi bentuk impunity (impunitas) bagi pelaku tindak pelanggaran hukum dengan dalih “menjaga stabilitas politik”.

Gambaran secara umum praktek kompromi antar kekuatan politik dapat kita lihat dalam beberapa peristiwa. Misalnya PDI Perjuangan tentu akan berjuang untuk mengungkap, menangkap dan mengadili para pelaku pelanggaran HAM berat pada kasus 27 Juli, di mana para konstituen mereka menjadi korban. Namun fakta empiris yang bisa dilihat adalah Fraksi PDI Perjuangan di DPRD I DKI Jakarta justru mendukung sepenuhnya Sutiyoso menjadi Gubernur DKI Jakarta, padahal dengan jelas diketahui bahwa Sutiyoso adalah salah satu petinggi militer Kodam Jaya yang ikut bertanggung jawab dalam Persitiwa 27 Juli 1996.

Dapat juga dilihat dari beberapa kasus pelanggaran HAM Berat yang melibatkan aparatur militer. Meski secara perkembangan politik kedudukan dan peran militer semakin dikurangi, namun tetap ada instrumen hukum Indonesia yang memberikan kekuatan lain kepada militer Indonesia untuk tetap bertindak dan terbebas dari tanggung-jawab hukum yang berlaku secara umum. Hal ni nampak, dari masih berlakunya kekhususan hukum dalam peradilan militer yang mengadili kasus-kasus (Tragedi 1965, DOM Aceh, DOM Papua, Jajak pendapat Timtim, Tanjung Priok,dll) kejahatan yang dilakukan oleh para anggota militer. Dengan kekhususan sistem peradilan ini, mereka ditengarai dapat terbebaskan dari tuntutan peradilan sipil umum dan ironisnya kerap kali didapati putusan pengadilan dengan sangsi hukum yang jauh lebih ringan. Namun demikian, persoalan tidak sekedar berhenti sampai disitu, bahwasannya dengan kekhususan peradilan militer telah meletakkan posisi militer Indonesia sebagai golongan istimewa di negeri ini, dimana hukum yang mampu menyentuh mereka adalah hukum yang mereka buat sendiri. Ini menjadi salah satu faktor lemahnya sanksi jeratan hukum dan besarnya peluang impunitas yang hingga sampai sekarang tetap dipertahankan.

Dalam proses pengadilan hanya sekedar upaya mengakomodasi tuntutan masyarakat dan keluarga korban, tanpa harus menyudutkan sebuah institusi (dalam hal ini Polri) yang oleh pemerintahan baru sangat diharapkan memberikan dukungan politik sebagai alat penguasa untuk mempertahankan berlangsungnya pemerintahan, dan memilih jalan untuk melakukan kompromi politik. Pilihan ini tentu saja menghasilkan bentuk-bentuk peradilan dan keputusan-keputusan pengadilan yang sangat kental dengan aroma kompromi politik elit, sehingga keputusan-keputusannya tidak akan mencapai titik yang diharapkan yaitu “memenuhi rasa keadilan masyarakat dan korban”.

Contoh lain yang dapat dilihat adalah kasus korupsi Akbar Tanjung. Dalam hal ini diskriminasi hukum terjadi di mana keputusan pengadilan tidak otomatis merupakan keputusan eksekusi bagi penahanan Akbar Tanjung, sebagaimana diberlakukan terhadap sejumlah terdakwa lainnya. Upaya mengeksekusi keputusan pengadilan terhambat oleh kepentingan praktek politik elit dimana Akbar Tanjung merupakan ketua DPR sekaligus ketua partai politik pemenang pemilihan umum nomor dua yang merupakan koalisi politik sangat potensial dalam pemilihan umum (pemilihan presiden), sehingga dari beberapa fakta peristiwa di atas bahwa keputusan pengadilan (pro-justitia) menundukkan dirinya kepada kepentingan praktek politik (pro-politica), dalam hal ini menjadi terang bahwa kesepakatan dan ketatapan normatif dengan begitu saja dilanggar oleh praktek politik.

Untuk meredam peraktek tersebut ditinjau dari sudut pandang pelaku(individu) harus dilakukan upaya kaderisasi para intelektual yang bukan hanya berbasic kemampuan ilmu pengetahuan melainkan prioritas ideologi kerakyatan(pro-rakyat). Nantinya diharapkan kelak jika berada di bangku kekuasaan dapat menjalankan tugas dan kewajibannya secara amanah. Sedang praktek impunitas bagi para politik elit harus dihancurkan dengan melawan praktek politik transaksi kepentingan elit dari wilayah politik dengan membangun kekuatan sosial-politik masyarakat dalam artian kelompok yang ditekan dan menjadi korban harus mampu mengidentifikasikan diri mereka sebagai korban dan kelompok yang ditindas secara politik, sehingga praktek politik elit tidak mampu dijadikan penyelamat partai-partai dan elit politik sebagai tempat bersembunyi dari tuntutan masyarakat, hal ini secara perlahan namun pasti dapat menggugah kesadran masyarakat yang ditindas untuk sesegera meninggalkan partai-partai politik yang tidak membawa kepentingan mereka, membangun kesadaran ini yang menjadi agenda penting bagi para intelektual, gerakan mahasiswa, gerakan perempuan, gerakan buruh, tani, aktivis politik non-Orba, aktivis hak asasi manusia, aktivis lingkungan, aktivis pro-dem, dan lain-lain. Untuk terus slalu mengkritisi, menyuarakan, menggali pandangan solusi terhadap segala bentuk kebijakan pemerintah yang ditengarai tidak sesuai(kontra-rakyat), dalam bergai bentuk realisasi baik tulisan, diskusi, aksi, maupun gerakan-gerakan sosial kerakyatan secara langsung

sumber: (ekasandy.wordpress.com)

Sabtu, 15 Oktober 2011

Kebudayaan Unik Menarik Khas Di Indonesia

Kebudayaan Unik Menarik Khas Di Indonesia - Banyak sekali kebudayaan yang sangat unik dan menarik dari Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan banyak provinsi dari Sabang hingga Merauke, Negara tercinta Indonesia patut bangga dengan keanekaragaman seni dan budaya yang tersebar di setiap daerah dan provinsi. Tapi anehnya, sebagai anak bangsa kadang kita tidak mengetahui dan kadang melupakan kebudayaan sendiri, sementara orang luar negeri malah tertarik dengan kebudayaan Indonesia yang unik, menarik dan khas.
Untuk mengetahui informasi keanekaragaman kebudayaan yang ada di seluruh provinsi di Indonesia baca juga budaya indonesia, Batik Indonesia 2011 Sejarah Baik Indonesia , Macam Macam Budaya Lokal Di Indonesia , Macam Macam Kebudayaan Indonesia Contoh Seni Dan Budaya Tradisional Daerah Di Indonesia , Macam Macam Tarian Di Indonesia Seni Tari Tradisional Daerah Dan Asalnya dan wisata indonesia , Wisata Indonesia Terbaik Tempat Wisata Di Indonesia Yang Menarik Terkenal Indah yang sangat mempesona.
Sekarang kita cari tahu yuk daftar kebudayaan Indonesia yang unik. Berikut ini sebagian seni dan budaya di Indonesia yang termasuk unik, dan bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita untuk lebih mengenal kebudayaan sendiri.

-Upacara Tabuik Sumatera Barat
Upacara tabuik Sumatra barat termasuk satu dari sekian banyak keunikan kebudayaan yang ada di Indonesia. Kata ‘tabut’ sendiri asalnya dari bahasa Arab artinya adalah mengarak, upacara Tabuik ini merupakan salah satu tradisi bagi masyarakat yang ada di pantai barat, provinsi Sumatera Barat. Upacara Tabuik sudah diselenggarakan secara turun menurun. Upacara Tabuik ini sering diadakan pada hari Asura yang jatuh pada setiap tanggal 10 Muharram, bulan penanggalan Islam.
Upacara Tabuik ini merupakan simbol dan sebagai bentuk ekspresi warga sebagai rasa duka yang sangat dalam dan juga rasa hormat dari umat Islam yang ada di Pariaman kepada cucu Nabi Muhammad SAW. Setiap penyelenggaraan upacara Tabuik sangat meriah sehingga Pemda setempat pun memasukkan upacara menarik Tabuik ini ke dalam agenda wisata di Sumatera Barat dan diselenggarakan setiap tahun.

-Makepung, Balap Kerbau Masyarakat Bali.
Umumnya masyarakat Indonesia lebih mengenal karapan sapi yang berasal dari Madura. Sedangkan di Bali ada juga upacara Makepung. Kalau di Madura menggunakan hewan sapi, sedangkan Makepung menggunakan kerbau. Tradisi Makepung ini awalnya merupakan permainan bagi para petani yang dikerjakan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Waktu itu para petani ini saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang sudah dikaitkan pada sebuah gerobak dan dikendalikan oleh seorang joki.
Karena kegiatan ini sangat menarik dan di sukai banyak warga, kini upacara Makepung sudah menjadi satu bagian budaya Bali yang sangat unik dan banyak menarik minat wisatawan asing. Dan sekarang ini lomba pacu kerbau inipun telah menjadi agenda tahunan wisata di daerah Bali dan sudah dikelola secara profesional.

-Atraksi Debus Banten
Kalu atraksi debus yang berasal dari Banten ini, pastinya juga sudah di kenal luas, karena memang debus manjadi salah satu seni dan budaya dari Banten yang sangat khas dan menarik dan tentu saja unik sekali. Atraksi debus merupakan atraksi yang sangat berbahaya sekali, dan konon kesenian debus ini berasal dari daerah al Madad. Perkembangan selanjutnya seni bela diri debus ini makin tumbuh besar disemua kalangan masyarakat yang ada di Banten dan menjadi seni hiburan untuk masyarakat setempat.

-Karapan sapi Masyarakat Madura Jawa Timur
Karapan sapi Madura merupakan perlombaan pacuan sapi dari Madura, Jawa Timur. Karapan sapi menjadi salah satu kebudayaan indonesia yang unik dan berasa dari madura. Setiap kali karapan sapi di adakan para penonton tidak cuma disuguhi atraksi adu cepat sapi serta kelihaian para joki yang mengendalikannya, tetapi sebelum di lansungkan karapan sapi, para pemilik biasanya akan melakukan ritual berupa arak-arakan sapi disekelilingi pacuan dan disertai dengan alat musik seronen yaitu perpaduan alat musik khas Madura.
Untuk jarak rute yang di pakai untuk lintasan karapan sapi panjangnya antara 180 meter hingga 200 meter, dan untuk jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 14 detik sd 18 detik. Agar sapi bisa melaju kencang pada pangkal ekor sapi dipasangi sabuk penuh dengan paku yang sangat tajam. Joki akan melecutkan cambuknya yang sudah diberi dengan duri tajam kearah bokong sapi. Cara ini memang tergolong kejam, tapi akan membuat sapi berlari dengan lebih kencang. Akibatnya tentu akan menimbulkan luka disekitar pantat sapi.

-Upacara Kasada Bromo
Bromo menyimpan banyak keindahan, di sini juga ada kebudayaan unik berupa upacara Kasada Bromo. Upacara ini dilakukan oleh warga masyarakat Tengger yang tinggal di Gunung Bromo Jawa Timur. Masyarakt setempat melakukan ritual Kasada Bromo ini untuk mengangkat seorang Tabib atau dalam bahasa setempat di sebut dukun.
Sebelum pelaksanaan upacara Kasada Bromo ini dimulai, mereka mempersiapkan aneka sesaji dan nantinya akan dilempar ke dalam Kawah Gunung Bromo. Pada waktu malam yang ke 14 di bulan Kasada, warga masyarakat yang ada di Tengger akan berbondong bondong dan membawa ongkek yang isinya adalah sesaji hasil dari pertanian dan ternak. Kemudian mereka akan membawanya sesaji tersebut ke Pura. Sementara menunggu kedatangan Dukun sepuh yang dihormati, mereka menghafal dan melafalkan mantera-mantra, dan pada waktu tepat tengah malam diadakanlah upacara pelantikan dukun dan pemberkatan umat dipoten lautan pasir gunung bromo.
Kebudayaan indonesia, budaya indonesia yang unik, kebudayaan unik khas indonesia, kebudayaan yang menarik di indonesia, budaya indonesia yang menarik dan khas.

Rabu, 12 Oktober 2011

Sendiri

tak apa jika langitku kelabu sore ini....
jika gerimisku jatuh saat ini...
jika malamku penuh dengan badai...
aku baik2 saja...
ku hanya ingin sendiri...
hanya ingin habiskan rasa ini...
hanya ingin lukiskan senyummu dalam sepi...
tak apa jika aku menangis saat ini...
jika rindukanmu amat dalam dan perih....
jika harapkan mu ada dan nanti...
aku baik baik saja....
ku hanya ingin kau mengerti....
ini yang ku rasa dan takkan ku ingkari...
ku hanya ingin sendri...
diam mengunci bibirku dan sendiri...
ini paradeku, ini lintasanku dan tentangmu yang tak pernah ku mengerti...
ini ruangku,ini persimpanganku dan semua tetap tentang mu tak berhenti...
ini hatiku,kepinganku,tiadamu sunyi...
tak apa jika ku menangis saat ini untukmu...
untukmu yang ku sayangi...
untuk sebuah rotasi...
untuk kita , kau, aku dan kini...
untk sebuah alasan yang tak pernah ku pahami..
dan aku baik- baik saja..
ku rindu padamu hanya itu..
ku sayang padamu hanya dirmu...
ini aku ini rasa ku..
ini cinta ku jika tidak kau tidak pula aku...
jadi biarkan aku sendri malam ini...
tak apa jika ku menangis karena ku masih punya hati...
tuk merasa tuk meminta tuk memberi...
tuk berharap untuk mencintai dirimu...
itu saja...
dan cukup untukku...

Followers

Pasang Iklan Rumah Wirausaha

Link Blog

NEWS

« »
« »
« »
Get this widget
 

Copyright © 2009 by Ricky Ikhwan

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger